Tips Berolahrga Sehat Di Bulan Ramadhan

Meskipun menjalani puasa Ramadhan, bukan berarti Anda bisa bermalas-malasan dan tidak melakukan olahraga yang biasa dijalani. Saat puasa, tubuh juga membutuhkan olahraga agar tetap segar dan bugar. Olahraga tetap harus dilakukan selama puasa, hanya saja harus sesuai aturan agar tidak mengganggu ibadah puasa itu sendiri.

Olahraga yang bisa dilakukan ketika puasa yaitu olahraga ringan yang bisa dilakukan pagi hari atau setelah waktu Shubuh. Contoh olahraga yang dapat dilakukan yaitu jalan-jalan pagi sekitar 30 menit, bersepeda selama 30 menit atau senam kecil yang dapat dilakukan selama 15 menit. Saat puasa sebaiknya hindari olahraga berat seperti lari karena akan mengeluarkan banyak keringan sehingga menyebabkan tubuh kehabisan cairan.olahraga untuk orang puasa

Olahraga untuk menyegarkan badan ketika menjalani puasa juga dapat dilakoni sore hari ketika menjelang waktu berbuka. Bisa jalan-jalan atau bersepeda sambil menunggu datangnya adzan Maghrib. Olahraga selama puasa tetap penting, hanya saja harus disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi tubuh. Oleh karenanya penting untuk memperhatikan waktu, durasi, dan jenis olahraga yang dijalani.

Meskipun sedang berpuasa, tubuh masih dapat menjalani olahraga karena cadangan lemak dalam tubuh masih mencukupi. Dan lemak inilah yang akan dibakar ketika berolahraga. Namun ada beberapahal yang harus diperhatikan agar olahraga dapat bermanfaat bagi tubuh secara optimal.

Berikut tips menjalani olahraga ketika puasa:

  • Olahraga sebaiknya dilakukan 30 sebelum berbuka. Jika ingin melakukan olahraga pada malam hari, lakukanlah dua jam setelah berbuka.
  • Pilihlah olahraga ringan seperti seperti jogging, treadmill, dan sepeda statis. Hindari latihan beban karena akan membuat tubuh cepat lelah. Latihan beban merupakan olahraga yang kurang tepat dijalankan ketika puasa.
  • Jangan lakukan olahraga mendekati waktu tidur. Hal ini dimaksudkan agar tubuh memiliki waktu untuk istirahat.
  • Sesuaikan dengan kondisi tubuh. Jika sudah terbiasa menjalani olahraga rutin, olahraga dapat dijalani duahari sekali ketika sedang puasa. Akan tetapi jika terbiasa menjalani olahraga, sebaiknya mulailah dengan perlahan-lahan dan jangan memaksakan diri.
  • Cari tempat yang sejuk untuk berolahraga ketika sedang puasa. Jika olahraga dilakukan di tempat terbuka, lakukan di kawasan yang sejuk dan banyak pepohonan. Ini dimaksudkan agar keringat yang keluar tidak berlebihan sehingga menyebabkan kekurangan cairan

Cukup mudah bukan melakukan olahraga meskipun sedang menjalani puasa Ramadhan? Semoga Anda tetap sehat dan dapat menjalani puasa dengan penuh..

Tips berbuka Puasa yang Baik dan Sehat



Setelah menahan lapar lebih dari 12 jam, berbuka puasa menjadi saat yang paling ditunggu-tunggu. Seringkali saat berbuka puasa banyak orang yang kalap memakan apapun yang terhidang di meja. Mulai dari es buah, kolak, gorengan hingga nasi lengkap dengan lauknya. Pola makan tersebut ternyata keliru dan justru bisa membuat tubuh terasa lemas dan perut jadi tidak nyaman.

Sebagai panduan untuk berbuka, berikut ini disajikan tips berpuasa yang benar agar Anda tidak terbelit masalah kekenyangan dan keluhan pencernaan yang lain.
  • Kala adzan maghrib berkumandang sebagai pertanda buka puasa, awali dengan meneguk minuman hangat nan manis. Jauhi minuman dingin agar lambung tidak kaget dan mengeluarkan gas berlebihan. Ini yang menjadi salah satu penyebab banyak kentut  usai berbuka. Dan, jauhi minum soda saat perut masih kosong.
  • Lanjutkan dengan menyantap kurma, kalau ada, atau makanan lain yang manis. Ini untuk mengembalikan energi yang hilang selama berpuasa melalui metabolisme gula. Sementara itu, kalau bisa makan kurma 3-5 biji itu lebih baik. Pasalnya, selain mengikuti sunnah Rasulullah, gula sederhana pada kurma terbilang mudah diubah menjadi energi . Bisa juga, Anda makan makanan ringan sebagai menu takjil.
  • Tunda dulu untuk menyantap hidangan utama. Selingi makan takjil dengan melakukan shalat maghrib. Pencernaan juga perlu penyesuaian sebelum diisi dengan makanan berat.  Atau, bisa juga, makan hidangan utama ditunda sampai selesai shalat tarawih.
  • Usai shalat maghrib, baru Anda makan menu utama dengan porsi secukupnya sesuai kemampuan perut Anda. Kalau perlu, berhentilah sebelum kenyang. Sebab, perut memerlukan waktu beberapa saat sebelum mengirim sinyal kenyang ke otak. Jadi, kalau Anda makan terlalu banyak bisa membuat perut terasa penuh dan kekenyangan.
  • Setelah makan hidangan utama, istirahat sebentar sambil menunggu shalat isya dan tarawih. Saat ibadah selesai ditunaikan, Anda bisa menyantap hidangan utama bagi yang menunda makan hingga shalat tarawih atau menyantap menu ringan. Sesuaikan porsinya agar tidak berlebihan.
Selain harus mengatur porsi dan tahapan makanan yang disantap, hal yang tidak kalah penting adalah memperhatikan jenis hidangan. Pilihlah jenis makanan yang bergizi tinggi, kaya serat, penuh vitamin, dan mineral. Kurangi gorengan dan gantilah dengan sayur dan buah. Buah bisa dikonsumsi dengan dimakan begitu saja atau dijus.

Tips Mencegah Dehidrasi saat Puasa

Dalam tubuh kita 80% terdiri dari kandungan air. Yang membuat kita harus selalu manjaga asupan air yang sesuai agar tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Selama berpuasa, kemungkinan akan terjadinya dehidrasi bisa saja terjadi. Hal tersebut akan membuat tubuh tampak lemas, kelelahan, tidak bergairah, dan cepat haus.
Namun, puasa tidak lantas membuat tubuh kita menjadi tampak tak berdaya. Bahkan sebaliknya, dapat menjaga kesehatan kita. Untuk itu sebagai tindakan prefentif atau pencegahan agar tidak mengalami dehidrasi, mari coba tips dan cara berikut ini :

1. Minumlah air dengan cukup.
Rata-rata dari kita membutuhkan suplay air putih sebanyak 8 gelas per hari. Itu dapat kita peroleh melalui buah, makanan berkuah, sayur, maupun yang lainnya. Tapi kali ini bagi anda yang sedang menjalankan ibadah puasa, minum setelah waktu imsyak dan sebelum waktunya maghrib (+/- 12 jam) mutlak tidak diperbolehkan. Untuk mensiasati ini, minumlah 3-4 gelas air sesaat sesudah makan saur (disarankan ketika mendekati waktu imsyak). Dan 4 gelas setelah buka puasa.
Untuk tips berbuka, jangan minum langsung secara berlebih. Minum air putih terlebih dahulu tidak lebih dari satu gelas ukuran sedang. Kemudian makanlah sesuai dengan porsi biasanya, jangan kurang dan jangan pula berlebih. Setelah itu minumlah 1-2 gelas air. Bagi yang akan melaksanakan sholat tarawih, 2 gelas berikutnya dapat diminum sesudah sholat tarawih.
Usahakan ketika menjalankan ibadah puasa untuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak kafein, karena kandungan kafein dalam makanan/minuman akan menghilangkan manfaat dari air itu sendiri.

2. Minum dan konsumsilah susu
Dari sebuah penelitian disebutkan bahwa susu (milk) lebih baik untuk menghindari dehidrasi dari pada jenis minuman supplement. Hal ini dikarenakan susu kaya akan kandungan protein, karbohidrat, kalsium, dan elektrolit.

3. Konsumsi Buah-buahan yang mengandung banyak air
Mengkonsumsi buah, misalnya melon, semangka, jeruk, buah pir, dan sebagainya adalah pilihan yang cocok dan pas ketika kita menjalankan Ibadah puasa. Selain enak dan manis untuk dikonsumsi dalam kandungan buah-buahan juga banyak mengandung banyak air yang dapat diserap oleh tubuh serta kaya akan vitamin. Konsumsilah buah-buahan yang segar dan mengandung banyak air ketika sahur dan berbuka puasa.

Semoga tips tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankan. Semoga amal dan ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin...

Makanan yang Harus dihindari Saat Sahur dan Buka Puasa

Pada saat menjalankan ibadah puasa kita membutuhkan kondisi tubuh yang sehat atau fit. Supaya dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan tetap dapat menjalani aktifitas sehari-hari dengan baik. Nah dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai beberapa jenis makanan yang harus dihindari saat sahur dan berbuka puasa.

  • Makan-Makanan yang Bersantan
Makanan bersantan seperti kolak, soto babat dan lain-lain memang cukup nikmat disajikan pada saat berbuka puasa. Apalagi makanan bersantan dengan dilengkapi dengan jeroan yang mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Jika Anda keseringan mengkonsumsi makanan yang bersantan, maka akan menyebabkan pencernaan Anda akan menjadi terganggu. Hal itu akan menyebabkan Anda menjadi sembelit atau BAB tidak lancar. Selain itu, dengan menghindari jenis makan-makanan berkuah santan juga dapat menyehatkan tubuh Anda.

  • Mengurangi Makan-Makanan yang Terlalu Pedas
Menjaga kesehatan saat menjalankan ibadah puasa sangat penting. Dengan kondisi yang sehat maka Anda dapat menjalani puasa dengan khusuk dan tetap bisa melakukan aktifitas sehari-hari. Namun untuk memiliki tubuh yang sehat juga harus memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Misalnya untuk menghindari jenis makan-makanan yang terlalu pedas. Karena dinding lambung cukup sensitif terhadap rasa makanan yang pedas. Sehingga saat Anda sahur atau berbuka puasa untuk mengurangi jenis makanan tersebut, supaya terhindar dari penyakit yang berhubungan dengan pencernaan.

  • Hindari Jenis Minuman Bersoda
Saat menjalankan ibadah puasa, sebaiknya untuk menghindari minuman manis dan bersoda. Memang minuman tersebut sangat menggiurkan jika dikonsumsi untuk berbuka puasa karena dapat melepas dahaga. Namun, walaupun menyegarkan tetapi minuman bersoda malah justru dapat menimbulkan dehidrasi yang dapat memicu penyakit maag. Untuk melepas dahaga saat berbuka puasa, sebaiknya Anda mengganti minuman bersoda tersebut dengan minuman jus buah segar. Selain aman untuk kesehatan tubuh juga sangat baik untuk pencernaan.

  • Hindari Makanan yang Mengandung Gas
Saat sahur sebaiknya menghindari makan-makanan yang mengandung gas seperti sawi, kol, ubi, pisang ambon dan cokelat. Namun saat berbuka masih boleh dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Karena jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan perut menjadi kembung.

  • Hindari Jenis Makanan yang Mengandung Asam
Saat berpuasa sebaiknya untuk menghindari makanan yang mengandung asam seperti sari buah sitrus, kopi atau beberapa jenis susu full cream.

  • Hindari Makan-Makanan Dengan Kadar Gula Tinggi
Jenis makanan yang memiliki kadar gula tinggi seperti es teler, es buah, cokelat, puding, atau cake sebaiknya Anda tidak mengkonsumsi secara berlebihan. Apalagi bagi Anda yang menderita penyakit diabetes, maka jenis makanan tersebut wajib dihindari.
Itulah beberapa jenis makanan yang harus dihindari saat sahur dan berbuka puasa agar ibu hamil mendapatkan kondisi tubuh yang sehat.

Beberapa jenis makanan yang harus dikurangi saat sahur dan berbuka puasa yaitu makanan yang bersantan, makanan terlalu manis dan makanan yang mengandung gas.

Tips Cara Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa


 Pada bulan puasa ini, bau mulut merupakan salah satu masalah yang perlu  disiasati. Betapa nikmatnya bila kita dapat berpuasa sekaligus terbebas dari bau tidak sedap mulut kita. Berikut cara-cara efektif agar terhindar dari bau mulut saat bulan puasa, lengkap dengan faktor dan cara mengatasinya.

Faktor Timbulnya Bau Mulut Ketika Puasa

  • Didalam mulut terdapat banyak bakteri yang dapat mengubah sisa-sisa makanan menjadi gas sulfur yang menyebabkan bau mulut.
  • Ketika tidak berpuasa makan, maka mulut akan memproduksi saliva, ketika berpuasa maka produksi saliva akan berkurang, akibatnya bakteri berkembang biak dengan cepat, sehingga akan muncul bau tidak sedap dimulut.
  • Penyebab bau mulut lainnya juga bisa terjadi karena datang dari dalam tubuh, seperti yang dialami pengidap diabetes atau maag.

Tips Mencegah Bau Mulut Saat Puasa

  1. Meminum air putih 8-10 gelas ketika sahur dan berbuka, dapat membantu cegah bau mulut disiang hari. Karena air putih akan meningkatkan produksi saliva (air liur), sehingga mulut terjaga kebersihannya.
  2. Menggosok gigi dengan sempurna dan menggosok lidah, juga dapat mengurangi bau mulut saat puasa. Hal ini bertujuan untuk membersihkan mulut dari partikel makanan yang membusuk dan menyebabkan bau tidak sedap.
  3. Meminum teh hijau tanpa gula saat sahur dan berbuka akan mencegah bau mulut. teh hijau memiliki zat polyphenol yang berguna untuk membersihkan bakteri pada mulut dan saluran pernafasan, meminum teh hijau juga baik untuk perokok karena akan mengurangi peradangan pada rongga dan gangguan pernafasan.
  4. Hindari makanan berbau kurang sedap seperti petai, jengkol atau durian.
  5. Kurangi merokok atau tidak samasekali merokok saat sahur dan berbuka. Tidak merokok juga berkonstribusi besar pada pengurangan bau mulut pada siang hari bulan puasa.
  6. Tidak mengkonsumsi makanan yang lengket seperti cokelat,es krim,biskuit,dan kue basah lainnya. Makanan lengket ini akan lebih sulit untuk dibersihkan, ditambah akan menempel pada gigi dalam waktu lama sehingga menyebabkan bau mulut.
  7. Gunakan obat kumur (mouthwash) untuk hasil mulut yang lebih bersih maksimal.
  8. Gunakan benang gigi (dental Floss) untuk membersihkan sela-sela gigi dari makanan busuk yang menyebabkan bau mulut.
  9. Berolahraga ringan secara teratur menjelang atau sesudah berbuka puasa juga bermanfaat. Olahraga dapat melepaskan zat-zat beracun dalam tubuh termasuk penyebab bau pada mulut. Hindari tidur yang terlalu lama karena hal ini akan memicu bau mulut yang tidak sedap.
  10. Bila telah melakukan cara-cara diatas bau mulut Anda masih juga belum berkurang. Maka konsultasikanlah ke dokter karena bau mulut juga bisa terjadi karena faktor dari dalam tubuh (maag), gangguan pernapasan, diabetes atau penyakit dalam lainnya.

Manfaat dari Puasa


Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga puasa memiliki perbedaan dibandingkan starvasi biasa.

Inilah 20 Mukizat Puasa Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah
Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui
Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa
Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.
10. Bermanfaat Bagi Jantung
Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian “chronobiological” menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.
16. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Seorang peneliti diMoskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi risiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya.
Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.
20. Menurunkan adrenalin
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.